Saturday, April 29, 2006

CINTA PERTAMA

Apa kabarmu
hai cinta pertama
ceritakanlah dulu
selepas kau dari aku

Berapa banyakkah
cinta yang mengahampirimu
set'lah sekian waktu
apakah kau bahagia

teruslah mencari
sampai dapat yang sejati
walau tak seindah kisah
cinta pertama

Jika kita jatuh cinta
takkan sama rasanya
jika kita jatuh cinta
takkan seperti sulu
oh ...ooooo...


indah cinta pertama
hanya sekali
tak terulang lagi
itu abadi


cinta pertama
cinta kedua
cinta kedua
mengapa cinta pertama yang selalu dikenang

Friday, April 28, 2006

model kesurupan on my sweetRoom








Kemiskinan dan Ekonomi Balon

Kwik Kian Gie
Berita utama Kompas tanggal 20 April 2006 melaporkan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pembukaan pameran Inacraft 2006. Sungguh menarik karena berisi pengakuan bahwa jumlah pengangguran dan kemiskinan tidak menurun walaupun ada pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu masyarakat dibuat tercengang atas melejitnya indeks harga saham gabungan (IHSG) dan menguatnya nilai tukar rupiah. Apakah dua buah indikator ekonomi ini riil ataukah semu, dan bahkan merupakan balon? Hal ini akan saya ulas di paruh kedua tulisan ini.
Bisa bertolak belakang
Yang dikemukakan oleh Presiden SBY sangat menggembirakan. Kita gembira tidak karena masih banyaknya pengangguran dan kemiskinan, tetapi gembira karena Presiden mengenali bahwa hubungan antara apa yang dinamakan indikator ekonomi makro dengan penderitaan rakyat bisa bertolak belakang. Hampir semua ekonom dan lembaga-lembaga internasional selalu mengatakan, pertumbuhan ekonomi mesti mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Bahkan dihitung secara eksak bahwa pertumbuhan ekonomi sekian persen akan mengurangi pengangguran sekian persen.
Lebih konyol lagi, dihubungkan begitu saja secara eksak bahwa investasi sekian persen akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekian persen. Maka, yang dikejar hanyalah pertumbuhan ekonomi tanpa peduli apakah pertumbuhan itu lebih memperkaya yang sudah kaya dan lebih menyengsarakan yang sudah miskin. Sekarang Presiden SBY terang-terangan mengatakan bahwa "... lapangan kerja baru yang tercipta oleh satu persen pertumbuhan ekonomi masih sangat rendah."
Terus bagaimana? Presiden SBY seolah didukung oleh ekonom Amerika yang menjadi terkenal karena bukunya yang menghebohkan (The Confessions of an Economic Hitman), yaitu John Perkins. Saya kutip yang relevan buat tulisan ini. Halaman 15-16: "Faktor yang paling menentukan adalah pendapatan domestik bruto (PDB). Proyek yang memberi kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan PDB harus dimenangkan. Walaupun hanya satu proyek yang harus dimenangkan, saya harus menunjukkan bahwa membangun proyek yang bersangkutan akan membawa manfaat yang unggul pada pertumbuhan PDB.... Pertumbuhan PDB bisa terjadi walaupun hanya menguntungkan satu orang saja, yaitu yang memiliki perusahaan jasa publik, dengan membebani utang yang sangat berat buat rakyatnya. Yang kaya menjadi semakin kaya dan yang miskin menjadi semakin miskin. Statistik akan mencatatnya sebagai kemajuan ekonomi."
Pengenalan oleh Presiden SBY bahwa pertumbuhan ekonomi tidak otomatis menciptakan lapangan kerja juga didukung oleh angka-angka di Indonesia. Selama 32 tahun sejak tahun 1967, pertumbuhan PDB rata-rata 7 persen per tahun. Namun, perbandingan antara perusahaan besar dengan usaha kecil dan menengah (UKM) per tahun 1999 sebagai berikut: jumlah perusahaan 36.815.409. Yang besar 1.831 atau 0,01 persen. Yang UKM 36.813.578 atau 99,99 persen. Sumbangan dari yang 0,01 persen dalam pembentukan PDB sebesar 59,36 persen. Yang hanya 0,01 persen menyumbang 40,64 persen dalam pembentukan PDB.
Ikut membentuk PDB berarti berproduksi dan berdistribusi, serta memperoleh laba. Bayangkan ketimpangannya selama 32 tahun dengan pertumbuhan PDB tinggi.
UKM yang praktis tidak mendapat fasilitas apa-apa menyerap 99,44 persenangkatan kerja. Yang 0,01 persen dengan segala fasilitas, termasuk BLBI, menyerap 0,56 persen saja angkatan kerja. Ini memang angka-angka tahun 1999. Tetapi, saya pernah melihat angka-angka per tahun 2003. Bedanya tidak berarti sama sekali. Terlihat bahwa kaitan antara pertumbuhan PDB dengan penyerapan tenaga kerja dan pengurangan kemiskinan bisa sangat jauh kalau arah investasi tidak direncanakan dengan baik.
Bagaimana penjelasannya? Yang diartikan dengan PDB adalah semua produksi seluruh bangsa dijumlah menjadi satu. Maka, kalau PDB dari seluruh bangsa dibuat oleh sekitar 100 orang dan karena padat modal mempekerjakan 200.000 buruh saja, dampaknya kenaikan PDB-ya hanya menyangkut 100 orang yang super kaya beserta 200.000 buruh yang memperoleh pekerjaan.
Peningkatan IHSG
Sekarang tentang meningkatnya IHSG dan penguatan rupiah. Dalam sejarah fluktuasi IHSG dan nilai tukar rupiah, keduanya seringkali terkait nyaris absolut. Mari kita segarkan ingatan kita tentang apa yang pernah terjadi di masa lampau.
Coba simak kembali statistik di masa lampau yang terkait dengan dua indikator ekonomi tersebut. Kita pernah mengenal angka IHSG 200, meningkat sampai 600, turun lagi menjadi 200, meningkat lagi sampai 600, turun lagi menjadi 200, dan kemudian meningkat lagi terus sampai sekitar 1.400 sekarang ini. Berbarengan dengan peningkatan angka IHSG, selalu diberitakan besar-besar betapa Indonesia kemasukan uang dollar banyak sekali yang dibelikan saham-saham di Bursa Efek Jakarta.
Apa dampaknya? Permintaan terhadap saham-saham Indonesia meningkat tajam yang membuat IHSG meningkat tajam. Karena yang membeli investor asing, mereka membawa dollar masuk yang dibelikan rupiah terlebih dahulu. Penawaran dollar dan permintaan rupiah meningkat tajam sehingga nilai rupiah menguat.
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah modal asing akan mengalir masuk terus? Kalaupun tidak, apakah modal asing yang sudah tertanam dalam saham-saham itu tidak akan pernah dijual dengan maksud merealisasi labanya, yang lantas dibelikan dollar untuk dikembalikan ke negara asalnya?
Kalau ya, dapat diperkirakan bahwa ketika saham-saham dijual cepat dalam volume besar, IHSG akan menurun terus. Hasil penjualannya dalam rupiah akan dibelikan dollar yang berarti penawaran rupiah dan permintaan dollar akan melonjak. Akibatnya, IHSG dan nilai tukar rupiah bersama-sama anjlok. Apakah pernah terjadi? Sering seperti yang saya gambarkan tadi.
Pertanyaan menarik selanjutnya ialah apakah gejolak yang saya gambarkan itu kebetulan atau by design oleh para investor besar yang spekulan profesional? Yang sudah pernah kita alami memang direncanakan.
Ketika saham-saham rendah harganya yang dicerminkan dengan IHSG yang 200, investor asing membeli terus. Dengan pembelian ini harga saham meningkat terus. Ketika mencapai puncaknya yang 600, harga pokok rata-ratanya (200 + 600) : 2 = 400. Ketika mencapai puncaknya yang 600 laba mulai direalisasi dengan menjualnya. Para investor spekulan profesional mengatur penjualannya agar pada saat IHSG mencapai 400, semua sahamnya sudah terjual habis. Kondisi psikologi massa membuat investor amatiran tidak akan berhenti. Mereka akan menjualnya terus seraya menurunkan IHSG sampai titik terendah yang 200.
Apakah pola tersebut akan terulang? Buat saya, ya, karena tidak dapat dibayangkan uang sebanyak itu yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan keuangan internasional yang pandai dan berpengalaman ditanam dalam saham perusahaan- perusahaan Indonesia dengan perhitungan memperoleh keuntungan dari dividen. Motifnya jelas spekulasi.
Tentang penguatan rupiah
Bukankah rupiah menguat karena ekspor versus impor atau transaksi berjalannya surplus terus? Tidak juga. Tahun 1998 sampai dengan tahun 2004 memang surplus terus. Tetapi, bukan karena ekspornya yang meningkat tajam, melainkan impornya yang menurun tajam sebagai akibat dari krisis yang diikuti dengan kelesuan ekonomi. Karena ekonomi lesu, produksi menurun dan kebutuhan akan bahan baku dan bahan penolong yang diimpor menurun. Daya beli juga merosot sehingga impor barang konsumsi juga menurun.
Sekelumit angka-angkanya: transaksi berjalan tahun 2003 surplus 8,1 miliar dollar AS. Tahun 2004 masih surplus, tetapi menyusut menjadi 3,1 miliar dollar AS atau berkurang dengan 61,7 persen. Triwulan II tahun 2005 sudah minus 798 juta dollar AS dan triwulan III 2005 minus 2 juta dollar AS. Jelas sekali kecenderungannya menuju pada defisit dalam transaksi berjalan. Ekonomi baru mulai bangkit sedikit saja, impornya sudah lebih besar daripada ekspornya. Ini berarti kekuatan ekonomi kita sangat lemah. Kekuatan rupiah semata-mata karena masuknya dana asing yang spekulatif dan footloose.
Semua faktor krusial mengindikasikan melejitnya IHSG dan menguatnya rupiah karena spekulasi besar-besaran oleh para spekulan internasional yang profesional. Bahkan ada indikasi bukan spekulasi biasa lagi, tetapi dengan perencanaan supaya saham-saham habis ketika IHSG merosot sampai titik yang tidak lebih rendah daripada harga pokok rata-rata.
Mari sekarang kita letakkan semua yang saya tulis ini dengan latar belakang kredit bermasalah (non performing loan) yang membengkak. Banyaknya sepeda motor yang dikembalikan karena konsumen tidak mampu meneruskan cicilannya. Merosotnya kemampuan bank menyalurkan kreditnya maupun merosotnya permintaan kredit dari perusahaan-perusahaan. Bertenggernya loan to deposit ratio (LDR) yang tetap saja sekitar 40 persen. Ditutupnya banyak perusahaan karena tidak mampu bersaing dengan barang-barang dari China. Keuangan negara yang akan semakin sempit karena meningkatnya harga minyak. Kekalutan berpikir dalam pola subsidi dan sebagainya.
Saya tidak peduli terhadap pemodal besar. Artikel ini bermaksud membela pemodal yang pas-pasan. Janganlah ikut- ikutan. Anda menabungnya dengan susah payah.

Kwik Kian Gie Ekonom Senior

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0604/27/opini/2610409.htm

model kesurupan on my sweetRoom










Saturday, April 22, 2006

E--n--T--a--h

Entah mengapa aku tak berdaya
waktu kau bisikkan jangan aku kau tinggalkan
tak tau dimana ada getar tearasa
waktu kau katakan ku butuh dekat dengan mu

seperti biasa aku diam tak bicara
hanya mampu pandangi bibir tipismu yang menari
seperti biasa aku tak sanggup berjanji
hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini
entah esok hari entah lusa nanti
entah .. .. ..

sungguh mati betinaku
aku tak mampu beri sayang yang cantik
seperti kisah cinta didalam komik

sungguh mati betinaku
buang saja angan-angan itu lalu cepat peluk aku
lanjutkan saja langkah kita
rasalah
rasalah
apa yang terasa

iwan fals

Thursday, April 20, 2006

catatan hari ini

Sejauh manakah aku telah berjalan, aku ndak tau, tapi yang kurasa aku telah tersesat, tersandung atau terjebak aku juga dak tau, yang jelas aku dalam keraguan dan kebimbangan yang dak ada arah, walau ini hanya sehari.
Mulanya cuman minum atau just get fun kate orang, yang berlanjut dengan celetuk temen yang mo ngewek n dugem, dugem lagi, dugem lagi.
yang jelas hari-hari ini aku banyak menilai karakter manusia yang dak jelas arah dan hidupnya, dan mungkin aku termasuk dari bagian mereka, but satu hal yang kusesali napa ndak bisa SAY NO gitu loh, haha..hahaha, gue binun.


Ikuti irama dugem di CP, yang gue pikir cuman lampiasan emosi MABOK, n MABOK lagi, soalnya yang gue liat orang-orang disana pade ndak jelas, hanya goyang dengan irama "maaf gue pikir tanpa seni", ini pemikiran gue sebelum gue nyobain minum dan minum lagi, yang akhirnya emosi gue juga ikuti irama yang dak jelas itu, gue emang suka mabok but not over just sekedar gitu loh, ini kebiasaan party dari smu, tapi ini gue pikir beda, bit musik yang bawa emosi yg sudah dak jelas ikut jadi dak jelas.

Gue ndak protes akan acara-acara dugem itu, tapi yang gue tanya adalah, klo tanpa adanya alkohol dan sejenisnya atau drug, ya apa bisa ikuti bit irama yang nurut gue ndak jelas, mungkin ini hanya pandangan sepihak dari apa yang ada di pikiran gue, tapi yang jelas gue ude berusaha jujur ama apa yang ada dikepala gue saat ini, dan apa yang meluap dari hati gue.

Selama di CP malah gue mikir, gimana klo gue buat yang ginian, DUGEM PARTY for every one, tinggal cari gedung n buat EVEN doank, selesai, n ditambah nyari DC yang lumayan lah, nah duit ngalir, secara artistik, nurut gue ruang dan bangunan biasa aja, kok bisa ya, hanya ngandalin gelap n lampu remang reamang aja, mungkin yang jelek keliatan cakep, dan yang cakep keliatan ndak jelas, hahahahahhaaaaa......


mungkin itu merupakan point utamanya dari EVENT yang beginian, sekali lagi gue lon bisa mengerti sepenuhnya.
Sejujurnya ada satu hal yang baru gue temuin dalam hal ini, mengapa bit irama DUGUM sesuai dengan orang yang lagi FLY, n terserah mo jenis FLY apa loh ......ini pengamatan gue, pengamatan kecil gitu loh, bener ndaknya gue sendiri ndak tau, n sedang berusaha juga untuk ndak tau juga kok.


mungkin itu sekedar komentar tentang DUGEM, hal yang menarik yang gue hadapi malam ini adalah, ternyata duit bisa buat orang-orang gelap mata, ntah digelapin atau tiba-tiba buta yang jelas, mereka berbinar ngeliat duit itu, hhehehehhe.. gile men.
Moment yang tepat pula buat gue tuk cepet sadar akan temen disekitar gue, yang membuat gue harus bisa nyimpulin no perfect trust for every one ( gile juga sih ), mungkin gue termasuk orang yang dak sangat berlebih untuk saaat ini, tapi untuk pribadi dan sementara masih cukuplah sampai rezeki datang lagi, hehhee..hehhee, hidup masih berlanjut, hidup didalam kesempatan yang datangnya ndak mengalir terus seperti air, aku rasa harus cepet sadar n simpulin take safe play for me, cause i dont know them for this moment.
berat eui, klo ude gini jadinya, tapi mo bilang apa, gue ngeluarin duit yang dak seberapa, hanya untuk menguji kesetiaan teman, keadaan makin jelas membuktikan, klo aku harus lebih dan lebih tuk bisa bisa use wisdom for private or for the others, maen aman aja man, dan untuk saat ini gue kecewa buat teman-teman yang gue hadapi, hahhhaa... tak care again gitu loh .... di + satu pernyataan lagi ndak jelas, hahhaahahhahahahahahha
masih ada cerita lain yang ada di otak gue saat ini, tapi lon bisa keluarin dulu euy, kacian yang bersangkutan


zzzz.. bo bo bo ....

me--on-the--style








Sunday, April 16, 2006

Ternyata Dak Butuh Dugem dan Kawan-kawanya

Sisa kesal kemaren masih tersia, minggu kemaren maen billyard di Barcode, sampe abis 1,7 jeti, dak tau temen-temen makan minum apa, untungnya duit masih ada, jadi bisa pulang tanpa malu, padahal 1 jeti ude kasi ke Don-Bosco. but ternyata masih kurang, aku sendiri dak maen, cuman nikmati bir sampe teler, hehehhee...hehe, tapi kok bisa sampe segitu banyak ya ,,, ndak ngerti aku. dengan rasa kesal yang tersisa, akhirnya kemaren say yes buat keluyuran, dugem sih rencanaya, but ujungnya ke karaoke, hehehe ....wong nyanyi dak bisa.

Sejujurnya aku dak tau dapet apa disana, yg aku tau malah perasaan, bego, tolol, bersalah dan sebagainya yang datang, no refresh ... dari dulu emang kurang suka klo diajak ginian, sebenarnya aku lebih suka nongkrong kaya sma dulu, but im lossing that's memory, dak bisa temuin lagi, teman2 ude pade entah kemana.

Akhirnya aku bisa nemuin klo aku cuman cowo biasa yang dak perlu macem-macem, lagian klo cari hiburan juga biasanya dak perlu keluar banyak duit, tapi yang aku dak abis pikir kok temen-temen bisa ke dugem tiap minggu ya, bahkan ada yg 3 kali seminggu, kaya kejar setoran aja, nikmati apa ya, wong aku kesono malah pusing, hehehhehehe .... malah maen billyard lebih mending (walau aku kurang bisa maen lagi hehehhehe).
Aku kangen pengen teriak-teriak di gunung, dalam kesunyian dinginnya hutan, kangen baget, pengen kaya dulu lagi, emang cape sih, tapi biasanya selalu ada cerita indah dibalik semua itu. pengen-pengen-pengen-pengen, kapan lagi ada waktu kosong ya !! ?? semoga vulan depan jadi ... biar banyak tulisan di blogspot ini, hehehhee..hehehe.

Thanks God for my self, thanks buat kesederhanaan yg ku-miliki, aku ternyata dak butuh dugem dan kawan-kawanya, i would be my self, hehhehee... biasa aja deh !!!

---------------------------ZZZzzz...xxxx0000xxxx....Bobo ahhh...-------------------

Friday, April 14, 2006

balikin donk communicator gue

Sebel, pusing, puyeng, marah, dan kawan-kawanya menyatu dalamku saat ini, yang gue tau tiap orang bagun pagi dan hadapi sesutu yang indah, tapi yang gue hadapi malah sebaliknya, Nokia-Communicator 9500 gue raib, tanpa sisa, tapi yang gue binun napa dompet dan kardus, charger dan macam-macamnya ndak dibawa sekalean ya, jeleknya lagi marlboro gue juga disisain ,kali dia tau klo gue akan puyeng n ngisap roko gue.

Selamat deh buat loe yang berhasil nyuri Nokia gue, laen kali bilang-bilang ya klo mau datang, ntar gue tarktir deh ....!! cepet tobat biar bisa ke sorga loe ..!!

sejujurnya gue dak tau arus marah ama siapa, arus maki siapa, arus nendang siapa juga dak tau, nyoba ibur diri sendri juga dak bisa, mencoba ke BIP nonton "berbagi suami" lumayan ngibur sih, ternyata filmnya lumayan, tapi gitu balik ke kosta-an, inget lagi deh ...hehehee... arusnya gue pulang bawa film2 baru ya ???? buat hiburan pribadi, sayang kota kembang lagi kena razia ... hehehe kacian juga mereka.

hik..hik..hik... urang lagi sedih euy...,nomornya tolong balikin donk, gue kan butuh....!!!!

kerja lagi ah .. ..!!! sebel, sebel,sebel, sebel,sebel, sebel,sebel, sebel,sebel, sebel,sebel, sebel ..............

Saturday, April 01, 2006