Tuesday, February 22, 2005

Tulis menulis

information

Menulis dan menulis dan menulis lagi, paling tidak itu yg sedang aku lakoni sekarang-sekarang, ternyata ndak segampang yang kuduga ? ngerjakan sebuah persamaan matematis sederhana, tidaklah terlalu sulit bagi seorang calon engineer, namun membuat panduan pengerjaan persamaan tersebut bukanlah pekerjaaan yang gampang.
Saya setuju jika seorang pintar akan bisa menulis pemikiran-pemikirannya, namun bagaimana dengan orang yang menyatkan dirinya pintar, atau pintar-pintaran. ternyata saya juga bukanlah bagian orang pintar .

Ragam alasan dibalik mengapa saya sedang berusaha menulis, alasan utamanya adalah KECEWA, kecewa kepada keadaan, atau media yang ada, atau rujukan-rujukan yang ada, bermula pada Paradigma Objek Oriented Programming, sejujurnya, masih baru untuk mengerti paradigma tersebut secara mutlak, usaha telah dilakuakan, namun lagi-lagi kekecewaan yang aku dapat dari membaca artikel maupun buku-buku terbitan indonesia yang ada, bukanlah pengertian yang didapat, malah menambah kebingungan, yang membuat kembalinya kebiasaan lama "prosedural programming".
Memang tidaklah ada masalah yang sangat signifikan yang saya hadapi, selama penggunaan konsep prosedural, namun telah kehilangan efektifitas kerja yang seharusnya telah lama sudah tercapai.
bayangkan kalau suatu hal yang sama sekali tidak dimengerti (konsep OOP), diberi defenisi yang salah, oleh seseorang atau artikel, atau dari sumber manapun. Artinya doktrin atau defenisi salah yang terpatri bukan? Itulah awal mula kekecewaan pada buku-buku terbitan lokal, memang tidak semua sih yang begitu, masih ada penulis-penulis profesional yang masih tetap mejaga kredibilitasnya (SALUTE BUAT MEREKA, bisa ndak ya ... ? ngikutinya ) . Namun sekian lama saya telah jadi korban kebodohan kesalah mengertian akan sesuatu hal, butuh waktu lama untuk saya pribadi untuk jadi seorang programmer berparadigma OOP, apakah OOP hanya milik JAVA, PHYTON dan rekan-rekanya, bagaimana dengan PHP, C, atau C++.
Atau apa memang OOP terbukti lebih baik dari Prosedural ? bagaimana jika suatu bahasa program digunakan dengan prosedural padahal mendukung OOP (seperti PHP), ini adalah sekelumit pertanyaan-pertanyaan yang akhiranya harus saya jawab sendiri.

Kita ambil perbandingan dengan tulisan/artikel/buku-buku luar, yang mampu menyajikan objek masalah secara gamblang dan teratur, keteraturan adalah kata yang paling saya sukai dari cara penulisan mereka. Misalanya sebuah buku yang saya miliki "DELPHI FOR DUMMIES", artinya hanya dengan membaca judul saja akan
membuat orang yang membacanya mengkerut (dari sisi marketting akan mengundang penasaran), apakah saya DUMMIES, sejujurnya saya paling suka dengan buku-buku bertipe seperti ini.
Mengapa ? karena buku ini saya anggap bertanggung jawab/kredibel, mereka menyajikannya dalam bahasa-bahasa yang sederhana (ENGLISH), namun membawa pembaca kedalam tingkatan -tingkatan kemapuan secara bertahap, jika tingkatan kemapuan kita skalakan dari 1 s/d 10, maka sang pemula akan dibawa pada tingkatan terendah sampai mencapai tingkat kemapuan yang profesional, Bukankah sesuatu yang sulit adalah kumpulan dari masalah-masalah sederhana (meminjam ungkapan dosen saya, Pak Kusprasapta MT), coba buktikan sebuah masalah yang sulit tanpa adanya masalah sederhana ?

Seorang teman pernah bertanya. gimana cara menjalankan/mengeksekusi rutin PHP yang telah dibuatnya (Dia telah mengikuti buku panduan yang dibeli), rekan-rekan akan menganggap BODOH BANGET SIH !!, ternyata bukan hanya 1 atau 2 orang yang bertanya seperti itu, bahkan seniornyapun juga bertanya hal yang sama. Apakah mereka semua bodoh ? Dibodohi atau memang bodoh (mereka telah beli buku panduan), ya apa ndak bisa baca, katanya MAHASISWA ?
Panduan yang mereka miliki ternyata tidak mencantumkan cara menjalankan/mengeksekusi rutin tersebut (dianggap telah mengerti), menurut saya ini keterlaluan dan memang harus diakui teman saya juga sedkit bodoh. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah ada orang langsung pintar tanpa pernah jadi bodoh (mengalami kebodohan) ?
Menurut saya orang yang mengaku pinter jika melakukan suatu kebodohan juga merupakan orang bodoh, namun orang bodoh yang berusaha mengurangi kebodohannya pasti akan pinter juga.

Mengomentari masalah Tulis menulis akan membuat pro dan kontra, dan tulisan ini hanya unek-unek pribadi, jika ada yang merasa dirugikan sebelumnya saya mohon maaf, dan silahkan kritik saya. Semoga tidak ada yang merasa dirugikan.

Tetap semangat menulis !!!!

No comments: