Dengan sedikit terpaksa kupaksakan hatiku menugguin seorang kawan yang jadi pembicara dalam seminar Keamanan Jaringan, daripada nugguin diluar kan panas. Dengan gagahnya dia keluarin jurus-jurus maut kungfunya, ketik sana ketik sani, masuk sana masuk sini, sebentar lagi dia entah sudah di komputer yang mana, tentunya pakai PUTTY dkk. Dengan Keluarga WINDOWS sebagai OS nya. Piawai juga kawanku ini ngumpat-ngumpat pikirku :), walau ada hiperbola disana sini (Punten mas, semoga dia gak baca blogku, tp baca juga gak apa-apa kok).
Yang membuatku tersentak, Memang .*nix jauh lebih hebat dari Kelurga Windows (*.nix dan keluarga Windows kuganti nama untuk menghindari pendiskriditan) kira-kira begitu pernyataannya di ruang seminar yang besar itu. Kuperhatikan peserta yang hadir banyak yang ngangguk-ngangguk dengan tampang bengong apa bego, mungkin urat sarafnya yang uda keras, atau kepalanya ketimpa besi, aku dak tau. Yang jelas kepalaku juga mulai protes, wah kawan ini mulai aneh lagi, umpatku diubun-ubun.
Terlapas dari menarik atau tidaknya prosesi seminar, atau kawakannya temanku ini mempresentasikan seminarnya, GAK FAIR umpatku dalam hati , pengen keluar susah geraknya alias dak enak ama sebelah kiri dan kanan muka belang.
Wong jelas-jelas presentasi Pakai OS nya Keluarga Windows, malah membandingkannya dengan *nix, saat itu juga aku langsung mau interogasi temanku , dan mau bilang, dulu kamu kan dak bisa apa-apa dan kenal komputer lewat OS windows kan. maunya sih kesampain bilang gitu ke dia, tapi kan dak mungkin, secara dia kawanku :D.
Harusnya presentasinya pakai *nix kawan, biar Fair gitu loh.
Sejujurnya aku sangat suka dengan *nix (aku hanya pernah pakai Freebsd, Openbsd, redhat, mandarake, suse dan akhirnya Slackware), redhat sekarang rada komersil namun ada versi gotong royongnya juga sih yaitu fedora, (wajarlah bayar bayar dikit) dan mandrake merubah nama jadi mandriva. Sampai saat ini pun aku masih makai nya, wong kerjanya makai itu kok. Bahkan untuk memilih *.nix yang mau dipakai sempat kebingungan dulunya, soalnya banyak banget jenis nya, ada ini ada itu. Akhirnya aku memutuskan untuk memakai yang paling sering ku pakai-pakai dan suka, masak tiap ada keluar yang baru ngikut lagi, kan repot.
Pointnya, yang membuatku nyaman dan aman itulah yang kugunakan. Sempat juga untuk tidak mau pakai Keluarga Windows dengan alasan ke FREE -an, tapi toh akhirnya aku masih butuh Keluarga Windows, ori apa bajakan ??? upppss.
Secara aku kenal komputer dengan Windows 98 sebagai OS nya. Lucunya dahulu kala aku nyangka keyboard ku yang rusak, karena yang keluarnya huruf kapital semua, Caps Lock -nyakepencet :). Takut dibilang kacang lupa kulitnya mungkin itu salah satu alasan aku masih tetap menggunakannya.
Ibarat pakai rinso atau soklin, pepsodent atau close up, HugoBoss atau oriflame, banyak pilihan yang rasanya tidak mungkin menggunakannya secara keseluruhan, satu atau dua ya mungkinlah. Beda warung kan beda rasa kecuali. Beda orang beda pula kasih sayangnya (ups prempuan mana nih).
Sah sah juga sih memunculkan kesukaan yang lebih untuk suatu OS tertentu tapi kan dak harus menjelekkan atau diskriditkan yang lain.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment